Senin, 07 April 2008

Penambangan di Kepulauan Riau Dikeluhkan

TEMPO Interaktif, Tanjung Pinang
Masyarakat sejumlah pulau di Kepulauan Riau mulai mengeluhkan aktivitas pertambangan di tempat mereka tinggal. Beberapa di antaranya diduga merusak ekologi. Keluhan ini banyak disampaikan kepada anggota Dewan Perwakilan Daerah dari Provinsi Kepulauan Riau Hendri Frankim. Selama masa reses, anggota DPD yang kembali ke daerah pemilihannya tersebut menerima pangaduan masyarakat soal maraknya penambangan yang merusak ekologi.
Ia mencontohkan dengan penambangan di Pulau Sebaruk (43 hektar) yang telah dikeluarkan izinnya oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Bintan. Pasir besi di kawasan itu kemudian diekspor ke Singapura. Frankim menilai, seharusnya penambangan tidak diizinkan sembarangan karena dikhawatirkan merusak lingkungan sekitar. "Takutnya seperti pulau Sebaik," kata Frankim di Tanjungpinang.
Kalau pun diberikan izin, ia berharap ada peninjauan dan pengujian kelayakan di lapangan. "Jangan kalau sudah parah baru dihentikan," katanya lagi. Kepulauan Riau sebenarnya menyimpan kekayaan alam berupa bauxite, pasir timah, dan pasir darat. Namun, menurut Frankim, penambangan itu belum mensejahterakan masyarakat sekitar. Apalagi tambang yang sudah tidak berproduksi tidak dapat dimanfaatkan untuk pertanian masyarakat.
"Ke mana larinya hasil tambang puluhan tahun itu?" ungkap Frankim. Kepala Biro Humas dan Protokol Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau, Muhammad Nur, SH berjanji akan mengecek keluhan DPD itu. Ia akan mengevaluasi kegiatan perusahaan tambang di sana, termasuk di Bintan dan Pulau Sebaruk itu. Diakui, penambangan buxit selama ini dilakukan PT. Antam, namun soal pendapatan asli daerah pihaknya belum ada data kongkrit, karena Provinsi Kepri baru berdiri. "Dari dulu penambanga itu ada, jadi tidak adil bila semua itu ditimpakan ke pihak provinsi yang beru berdiri," katanya. Namun masukan dari anggota dewan perwakilan daerah Kepri itu positif.
Sumber : Rumbadi Dalle, Tempo Interaktif

10 Pulau Kecil Di Kepulauan Riau Telah Hilang

10 Pulau Kecil Di Kepri Telah Hilang
Akibat Reklamasi Singapura

BATAM - Direktur Jendral (Dirjen) Pesisir dan Pulau-pulau Kecil, Departemen Kelautan dan Perikanan, menyatakan sebanyak 10 pulau kecil disekitar Pulau Durian dan Combol di Kepulauan Riau (kepri) telah hilang. "Hilangnya pulau-pulau kecil di Kepri ini akibat reklamasi Singapura menambah luas wilayah daratannya semula 527 km2 sampai tahun 1999 menjadi 660 km2. Diperkirakan memasuki 2010 luasnya akan bertambah menjadi 820km2" ujarnya disela-sela Lokakarya Penyelamatan Ekosistem dikawasan Penambangan Pasir Laut di Hotel Nagoya Plaza.

Menurutnya , akibat reklamasi Singapura ini menyebabkan pertambahan luas wilayah perairan dan pergeseran titik dasar. Begitu pula, kegiatan penambangan pasir legal maupun illegal telah merusak lingkungan perairan dan mengancam kehidupan nelayan. "Terjadinya hal demikian akibat utama adalah masih simpang siurnya kelembagaan pengelolaan perizinan antara pemerintah pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota. Ditambah lagi karena pemegang izin penambangan pasir dan ekspor dilakukan oleh orang yang berbeda sehingga sulit dikontrol," ujarnya.

Dikatakan penambangan pasir ini perlu dikendalikan sehingga tidakmengancam keseimbangan ekosistem, nelayan, isu pulau tenggelam dan daratanSingapura bertambah luas sehingga Batam, Rempang dan Galang kurang kompetitif sertakerugian devisa negara.

Ditambahkannya, sampai 2001, sekitar 70 pulau di Negara Kesatuan RepublikIndonesia (NKRI) telah hilang. Pulau Nipah sebagai titik dasar perbatasan Indonesia Singapura terancam tenggelam . Luas daratannya yang semula 7 hekatare akibat eksploitasi penggalian pasir secara besar-besaran.

Tak biru lagi laut..ku
Tak elok lagi pantai..ku
Tak riuh lagi camarku..ku
Tak nyiur lagi kelapa..ku
Tak kuat lagi karang..ku
Tak ramah lagi nelayan..ku.................. (iwan fals)

Tak waras lagi Pemerintah Pusat, Gubernur, Bupati.....ku
Tak ............................tau lagi seperti apa Bangsa...ku ini
Sudah jelas lebih banyak Mudharatnya dari pada manfaatnya masih saja terus mencari pembenaran untuk melakukannya lagi.

sumber :
KALIPTRA Sumatera
Jl. Mangga No 47 Sukajadi Pekanbaru Riau - Indonesia
T/F: 0761-43420/46676

LUAS KAWASAN HUTAN INDONESIA HANYA 12 JUTA HEKTAR

Luas kawasan hutan di Indonesia ternyata hanya 12 juta hektar. Pasalnya, dari 122 juta hektar yang selama ini diklaim Departemen Kehutanan,baru 12 juta hektar yang ditetapkan sebagai kawasan hutan.
Peneliti Internasional Cnetre for Research in Agroforestry (ICRAF), Martua Sirait, menyatakan hal tersebut disela-sela seminar Masa Depan Pelaksanaan Pembaharuan Agraria dan Pengelolaan Sumber Daya Alam, di Jakarta. Menurut Martua, luas 122 juta ha itu memang telah ditunjuk Menteri Kehutanan sebagai kawasan hutan, tetapi lebih dari 90 % belum ditetapkan.
Akibatnya secara hukum status sebagian kawasan hutan mesih belum jelas. Lebih parah lagi sebagian dari kawasan hutan tersebut ternyata perkampungan, persawahan dan perkebunan yang sudah dimiliki rakyat.
"Akibatnya dimasa-masa mendatang upaya penetapan kawasan hutan yang telah ditunjuk akan mendapat penentangan," katanya. Martua mencontohkan, baru-baru ini Dephut terpaksa melepaskan status sebagian kawasan hutan di daerah Lampung karena daerah tersebut sudah menjadi hak milik rakyat.
Martua menilai penetapan kawasan hutan akan menjadi persoalan besar yang dihadapi Dephut dimasa mendatang. Pasalnya jika tidak berhasil ditetapkan, Dephut tidak bisa mengklaim begitu saja luas kawasan hutan diIndonesia yang mencapai 122 juta hektar itu.
Dephut, tutur Martua, selama ini tidak mengalami kemajuan yang berarti dalam penetapan kawasan hutan. "Penetapan itu tidak mengalami kemajuan berarti dibandingkan zaman Belanda," ungkapnya seraya menyatakan penentuan-penentuan batas hutan selalu menimbulkan konflik dengan masyarakat sehingga Dephuut sulit menetapkan sebagai daerah kawasan hutan.
Lebih lanjut, Martua Sirait menyatakan, penetapan batas-batas hutan baru bisa diselesaikan di Pulau Jawa, sementara di Kalimantan dan Papua masih belum dilakukan.
Sementara itu, Kepala Pusat Informasi Departemen Kehutanan Tachrirfathoni mengakui penetapan kawasan hutan sulit dilakukan. Untuk bisa ditetapkan, batas-batas hutan harus ditetapkan terlebih dahulu.
"Ke depan upaya penetapan kawasan hutan akan makin sulit dilakukan seiring dengan otonomi daerah, sehingga program penetapan batas kawsanhutan yang dilakukan Dephut terhenti," katanya.
Sumber :
Sekretariat KpSHK Jl. Arzimar III No 17, Bogor Baru-Bogor 16152
Tlp. +62-251-380301, Fax. +62-251-380967

11 Sikap yang Menjadi Penyumbang Kegagalan dalam Pekerjaan

Semakin besar tanggungjawab seseoraang di dalam perusahaan, semakin banyak tuntutan yang harus dipenuhi. Selain pekerjaan yang harus dikelola sebaik mungkin, juga pendekatan yang baik harus dilakukan kepada para rekan kerja, atasan dan bawahan.
Ada banyak orang gagal dalam pekerjaan hanya karena sikap-sikap di bawah ini:
1. Arogansi : merasa diri paling benar dan yang lain salah
2. Melograma : selalu ingin menjadi pusat perhatian
3. Volatility : sulit ditebak, bersikap sesuai mood-nya
4. Excessive Caution : takut mengambil keputusan
5. Habitual Distrust : sikap yang selalu curiga kepada orang lain
6. Aloofness : sulit dihubungi dan berkomunikasi dengan orang lain
7. Mischievousness : peraturan dibuat untuk dilanggar
8. Eccentricity : selalu ingin berbeda, sehingga terkadang dianggap aneh oleh orang lain
9. Passive Resistance : tidak yakin dengan apa yang dia katakan
10. Perfectionism : kebanyakan dianggap salah, hanya sedikit yang benar
11. Eagerness to please : mengejar popularitas dalam setiap situasi.
Adakah Anda memiliki salah satu sikap-sikap di atas?
Sebaiknya Anda memikirkan untuk mengelolanya dari sekarang....

Kanker Payudara ( oops !!! )

Ini dia, Enam Makanan Anti Kanker Payudara...?

Kanker payudara?
Siapa pun pasti ingin menghindarinya.Beberapa penelitian terakhir, menyebutkan ada enam jenis makanan yang dapat mencegah timbulnya penyakit yang menakutkan kaum wanitatersebut. Simaklah, apakah ke enam jenis makanan tersebut sudah terdapatdalam daftar belanjaan atau tidak.
1. Gandum
Dalam hal ini Anda dapat mengkonsumsi gandum yang berbentuk sereal dengan segelas susu setiap pagi.Setiap 1/2 gelas gandum setara dengan 10 gr dari kebutuhan serat yang digunakan untuk menurunkan tingkat estrogen dalam tubuh.Para ahli berpendapat bahwa tingkat estrogen yang tinggi dalam tubuh akan semakin merangsang pertumbuhan kanker payudara.
2. Ikan Salmon dan Tuna
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di UCLA, Amerika Serikat,ditemukan bahwa para wanita yang tinggal di daerah dekat sungai dan mengkonsumsi ikan tuna dan salmon setiap hari, ternyata tingkat risiko terkenakanker payudaranya sangat kecil.Diduga karena adanya kandungan zat omega-3 yang terdapat dalam ikan tersebut.
3. Wortel dan Bayam
Wanita yang tidak pernah mengkonsumsi wortel dan bayam, juga berisikoterkena kanker payudara dua kali lebih besar, dibanding mereka yang sering mengkonsumsi kedua jenis sayuran itu.
4.Yoghurt
Pada suatu penelitian yang menggunakan yoghurt sebagai medium,diungkapkan ternyata yoghurt dapat memperlambat pertumbuhan sel kanker payudara, terutama dalam jumlah yang cukup banyak.
5. Susu Kedelai
Diperoleh fakta bahwa salah satu zat yang terkandung di dalam susukedelai murni ternyata dapat menurunkan risiko terkena kanker payudara sebesar 28% dibandingkan dengan yang terdapat pada kacang kedelai olahan.
6. Jus Jeruk
Masih dalam proses penelitian yang dilakukan di Universitas Western Ontario, Canada, pada hewan percobaan, disebutkan bahwa jus jeruk bisa memperlambat pertumbuhan sel kanker payudara sampai 50%. Anderson Cancer Center menyimpulkan bahwa wanita yang mencukur buluketiaknya ternyata 10 kali lebih rentan terhadap kanker payudaradibandingkan dengan wanita yang membiarkan bulu ketiaknya tumbuh apa adanya.
Dr. Therese Bevers dari M.D. Anderson mengungkapkan, denganmencukur bulu ketiak, di ketiak akan timbul banyak luka tak kasat mata serta pori-pori di daerah ketiak akan membesar. Ini memungkinkan toxin dan zat kimia dari berbagai produk seperti deodorant, bedak, dan krim akan dengan mudah memasuki kulit. Deodorant antiperspirant menambah mudah toxin masuk ke dalam kulit, karena antiperspirant mencegahpengeluaran keringat yang bisa membantu melunturkan toxin yang masuk. Toxin yang masuk itu dapat tertimbun pada payudara, dan akibatnyaadalah timbulnya kanker.
Bevers menjelaskan bahwa bulu ketiak memang berguna untuk melindungi ketiak dari zat racun yang hendak masuk dari luartubuh,karena di ketiak terdapat kelenjar limfa yang memudahkan transportasi racun terutama ke payudara dan bagian tubuh lainnya. Kemungkinantransportasi toxin ke bagian tubuh lain juga ada, sehingga memangketidakadaan bulu ketiak juga memudahkan tumbuhnya kanker di bagian tubuh lain seperti paru-paru, jantung, dan otak, terutama apabila dipayudaranya sudah tumbuh kanker. Untuk wanita yang kurang menjaga kebersihannya, ketiadadaan bulu ketiak juga memungkinkan bakteri dan kuman tertimbun di pori-pori dan memudahkan timbulnya bisul atau abses. Kesimpulan adanya hubungan antara kanker dan mencukur bulu ketiak ini diperoleh daripendataan terhadap wanita di Amerika Serikat dan Eropa selama 10 tahun terakhir.
American Cancer Society memperkirakan bahwa pada tahun 2002 saja akan timbul 175.000 kasus baru kanker payudara ganas di Amerika Serikat, dan akan terjadi 43.000 kematian karena kanker payudara. Lebih lanjut, Bevers mengemukakan bahwa setiap rambut yang tumbuh pada tubuh kita memang dapat menjaga organ tubuh vital yang ada di dekatnya, dan adalah ironis bahwa banyak wanita yang membuang bulu ketiaknya hanya karena alasan mode padahal di dekat ketiak terdapat organ yang sangat penting yaitu payudara.
Pria terbukti jauh lebih aman terhadap bahaya ini karena kebanyakan pria tidakmencukur bulu ketiaknya. Ketika ditanya apakah menghilangkan buluketiak dengan cara lain seperti waxes dan mencabutnya juga meningkatkan kerentanan yang sama terhadap kanker, Bevers menjawab memang membuang bulu ketiak dengan mencukurnya adalah paling berbahaya karena kemungkinan timbulnya luka-luka minor lebih besar, namun cara lain justru memperbesarpori-pori jauh lebih besar daripada mencukur sehingga secara garis besarseluruhnya sama bahayanya. Bevers menyarankan agar wanita tidak perlu mencukur bulu ketiaknya karena bahayanya sangat besar dibandingkan dengan manfaatnya. "Budaya menghilangkan bulu ketiak itu ditumbuhkan karena alasan bisnis semata, padahal dilihat dari sudut pandang medis sangat merugikan bagi yang melakukannya", kata Bevers.

MANFAAT EKONOMIS BERHENTI MEROKOK


Oleh: Safir Senduk

Sebagian dari Anda, pasti ada yang perokok. Ada yang perokok berat, ada pula perokok ringan. Saya rasa Anda sudah pernah mendengar bahwa merokok itu berbahaya bagi kesehatan. Hal itu malah ditulis jelas di bungkus rokok yang Anda beli. Tapi mungkin Anda tidak pernah menghiraukan, karena bagi sebagian orang rokok boleh jadi merupakan bagian kenikmatan hidup. Banyak orang yang merasa belum bisa berpikir kalau belum merokok. Malah ada yang tidak bisa bekerja kalau belum merokok. Kalau tidak, kepala bisa pening, begitu alasan mereka.

Topik artikel kali ini adalah apa manfaat ekonomis yang akan Anda dapatkan bila Anda berhenti merokok. Tenang saja, saya bukan anggota dari organisasi kesehatan yang selalu menggembar-gemborkan ruginya merokok bagi kesehatan. Saya hanya ingin menunjukkan apa manfaat ekonomis bila Anda berhenti merokok, walaupun nanti saya selipkan juga beberapa pesan kesehatan. DITABUNG LEBIH MENGUNTUNGKAN .

Misalkan saja Anda menghabiskan Rp 3.500 sehari untuk membeli sebungkus rokok kretek filter lokal. Ini berarti, dalam sebulan Anda membelanjakan Rp 105 ribu untuk rokok, sehingga dalam setahun, pengeluaran Anda untuk rokok mencapai Rp 1.260.000.

Sekarang kita hitung, berapa jumlah uang yang Anda keluarkan selama hidup Anda bila Anda terus merokok. Kalau pada saat ini berumur 30, maka bila Anda terus merokok sampai umur 50, Anda berarti menghisap rokok secara terus menerus selama 20 tahun. Bila dihitung, pengeluaran Anda untuk rokok adalah: Rp 1.260.000 x 20 tahun = Rp 25.200.000.

Itu pun dengan asumsi bahwa harga rokok selalu konstan dan tidak pernah naik. Tentunya hal itu tidak mungkin terjadi. Harga rokok pasti naik setiap tahun. Kalau setiap tahun harga rokok naik sebesar 10 persen saja, maka dalam 20 tahun, bila dihitung-hitung, jumlah uang yang Anda belanjakan untuk rokok bisa mencapai lebih dari Rp 72 juta!

Sekarang, apa yang terjadi bila Anda berhenti merokok dan menabungkan saja uang jatah rokok tersebut? Kalau misalnya Anda menginvestasikan Rp 105 ribu per bulan tadi ke tabungan di bank yang memberikan bunga 10 persen per tahun, maka setelah 20 tahun (240 bulan), saldo tabungan Anda akan lebih dari Rp 80 juta!

Itu dengan asumsi suku bunga 10 persen. Kalau uang itu Anda in-vestasikan pada produk investasi yang memberikan 15 persen per tahun, maka saldo Anda akan menjadi Rp 159 juta lebih. Pada saat ini, sudah ada, kok, beberapa produk investasi yang bisa memberikan hasil sekitar 15 persen per tahun.

Perhitungan di atas dilakukan dengan asumsi bahwa Anda menabungkan jumlah uang yang sama setiap bulan selama 20 tahun itu. Tapi dengan harga rokok yang terus naik, Anda tentunya tidak akan menabungkan jumlah uang yang sama dari tahun ke tahun bukan?

Tentunya jumlah yang Anda tabungkan akan terus naik setiap tahunnya. Bayangkan berapa saldo uang yang Anda miliki nanti, yang mungkin bisa Anda wariskan ke anak cucu Anda.
RUGI BIAYA KESEHATAN

Tidak hanya itu. Bila Anda merokok, selain Anda kehilangan uang, Anda juga harus membayar biaya kesehatan yang cukup besar. Ini karena rokok bisa menyebabkan Anda terkena penyakit radang paru-paru, yang biasanya baru akan terasa ketika Anda berumur sekitar 50 - 60 tahun di mana daya tahan Anda sudah jauh lebih rendah dibanding ketika Anda masih berumur 30-an.
Penyakit paru-paru ini tergolong kritis, di mana uang untuk bisa membiayai penyakit kritis biasanya mahal sekali. Jumlahnya bisa belasan bahkan puluhan juta rupiah.

Belum lagi kalau Anda dirawat inap. Pada saat ini, ongkos menginap di RS adalah sekitar Rp 200 ribu per hari. Bila Anda dirawat inap selama 10 hari saja, Anda sudah akan menghabiskan sekitar Rp 2 juta hanya untuk membayar RS. Bila radang paru-paru Anda cukup kronis, Anda akan dirawat dalam waktu yang mungkin sangat lama di RS, sehingga biaya yang harus Anda bayar untuk RS bisa menjadi sangat besar.

Merokok memang nikmat, Pembaca. Tapi akibatnya Anda seperti membakar uang setiap hari dan membunuh diri Anda pelan-pelan. Ketika Anda tua dan daya tahan Anda sudah akan menurun, penyakit Anda biasanya sudah pasti akan muncul, sehingga makin banyak uang yang harus Anda keluarkan lagi nantinya.

Bila memang demikian, kenapa Anda tidak memutuskan untuk berhenti merokok, dan menginvestasikan saja uang tersebut secara rutin? Ketika anak Anda besar, Anda mungkin bisa mewariskan saja uang itu kepadanya. Selain itu, hidup tanpa rokok akan membuat umur Anda lebih panjang, dibanding bila Anda merokok, yang biasanya akan "mengurangi" umur. Seperti kata orang: "Untuk tiap batang rokok yang diisap, umur manusia berkurang sebanyak satu hari." Itu berarti, makin sedikit pula waktu "sehat" yang bisa Anda gunakan bersama keluarga Anda.

Terkadang untuk mengambil keputusan yang menguntungkan, ada pengorbanan yang harus Anda lakukan. Dalam hal ini, yang Anda korbankan mungkin adalah kenikmatan Anda merokok. Tapi apa yang akan Anda dapatkan ketika berhenti merokok adalah tubuh yang lebih sehat, dan uang yang lebih banyak. Terserah, Anda mau pilih yang mana?

* * *
Perhitungan di atas tadi menggunakan asumsi rokok kretek filter seharga Rp 3.500. Beberapa dari Anda mungkin merokok sebungkus rokok putih impor setiap harinya. Rokok seperti ini, harganya berkisar sekitar Rp 5.000 perbungkusnya. Dengan asumsi bahwa Anda menghabiskan sebungkus sehari, maka dalam sebulan Anda akan menghabiskan Rp 150 ribu, dan dalam setahun Anda akan menghabiskan Rp 1,8 juta.

Dengan asumsi bahwa harga rokok tersebut naik terus 10 persen setiap tahun, maka pengeluaran Anda untuk rokok selama 20 tahun menjadi Rp 85,9 juta. Tapi bila uang itu diinvestasikan pada produk investasi yang memberikan bunga 10 persen per tahun, maka pada akhir tahun ke-20 Anda akan memiliki dana investasi sebesar Rp 114,8 juta. Jika memakai asumsi bunga 15 persen per tahun, maka saldo dana investasi Anda menjadi Rp 227,3 juta.

Satu hal lagi yang perlu Anda ketahui, bila Anda adalah seorang perokok maka premi yang harus Anda bayar untuk asuransi bisa lebih mahal sekitar 10-20 persen dibanding rekan-rekan Anda yang tidak merokok. Kenapa? Ini karena seorang perokok memiliki risiko kematian yang lebih besar dibanding mereka yang tidak merokok. Jadi, secara ekonomis, tidak merokok jauh lebih bermanfaat daripada merokok.

* * *
Perhitungan di atas tadi menggunakan asumsi rokok kretek filter seharga Rp 3.500. Beberapa dari Anda mungkin merokok sebungkus rokok putih impor setiap harinya. Rokok seperti ini, harganya berkisar sekitar Rp 5.000 per- bungkusnya. Dengan asumsi bahwa Anda menghabiskan sebungkus sehari, maka dalam sebulan Anda akan menghabiskan Rp 150 ribu, dan dalam setahun Anda akan menghabiskan Rp 1,8 juta.

Dengan asumsi bahwa harga rokok tersebut naik terus 10 persen setiap tahun, maka pengeluaran Anda untuk rokok selama 20 tahun menjadi Rp 85,9 juta. Tapi bila uang itu diinvestasikan pada produk investasi yang memberikan bunga 10 persen per tahun, maka pada akhir tahun ke-20 Anda akan memiliki dana investasi sebesar Rp 114,8 juta. Jika memakai asumsi bunga 15 persen per tahun, maka saldo dana investasi Anda menjadi Rp 227,3 juta.

Satu hal lagi yang perlu Anda ketahui, bila Anda adalah seorang perokok maka premi yang harus Anda bayar untuk asuransi bisa lebih mahal sekitar 10-20 persen dibanding rekan-rekan Anda yang tidak merokok. Kenapa? Ini karena seorang perokok memiliki risiko kematian yang lebih besar dibanding mereka yang tidak merokok. Jadi, secara ekonomis, tidak merokok jauh lebih bermanfaat daripada merokok.

Menyongsong Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) sebagai Cluster World Heritage Site

Kawasan Warisan Hutan Hujan Tropis Sumatera yang terdiri dari Taman Nasional Gunung Leuser, Taman Nasional Kerinci Seblat dan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan telah diusulkan sebagai kelompok (cluster) Warisan Alam Dunia karena keunikan dan saling berhubungan sebagai satu kesatuan serta memiliki 4 kriteria yang menjadi syarat untuk menjadi kawasan Warisan Alam Dunia.

Kelompok (cluster) ini merupakan satu kesatuan keanekaragaman ekosistem dan habitat alami, berbagai jenis flora dan fauna, termasuk jenis yang terancam dan jenis endemik yang mempunyai nilai penting bagi dunia dapat ditemukan di ketiga Taman Nasional ini. Taman Nasional ini juga memiliki elemen penting sebagai daya dukung kesinambungan ekosistem dan mahkluk hidup di dalamnya. Elemen tersebut seperti luas kawasan yang memadai, terdiri dari berbagai tipe elevasi, tipe tanah, kondisi hidrologis, iklim yang selalu basah, statusnya yang sudah jelas serta didukung oleh management yang baik.

Empat kriteria yang menjadi syarat menjadi Warisan Alam Dunia telah dipenuhi semua oleh ketiga Taman Nasional ini. Lokasinya yang terletak di pegunungan bukit barisan dimana kawasan ini telah dikenal sebagai contoh dari perubahan alam yang besar selama sejarah terbentuknya bumi, kawasan ini juga mempunyai berbagai macam tipe ekosistem dan mewakili keanekaragaman flora dan fauna Sumatera. Ditambah lagi oleh fenomena alam yang luar biasa dan pemandangan alamnya yang sangat indah serta merupakan tempat hidup yang penting dan alami bagi spesies endemik dan terancam punah yang mempunyai nilai penting bagi ilmu pengetahuan dan konservasi.

Kriteria pertama, mewakili perubahan alam yang mendasar selama sejarah bumi. Munculnya rangkaian pegunungan bukit barisan, dimana ketiga Taman Nasional itu berada, sebagai hasil dari pergerakan lempeng anak benua Indian menuju anak benua Asiatic sejak 70 juta tahun yang lalu. Sementara itu, kekayaan biodiversitasnya terutama mamalia melengkapi keunikan sejarah geologi kawasan ini dimana telah ditemukan kehidupan di dalam gua Tiangko Panjang (dalam kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat) sejak 10.000 tahun yang lalu.

Kedua, keanekaragaman ekosistem dan flora fauna di ketiga taman nasional mewakili contoh signifikan berlangsungnya proses ekologi dan biologi dalam evolusi dan perkembangan ekosistem daratan serta komunitas tumbuhan dan hewan. Sebagain kawasan ini berupa hutan dataran rendah tropis yang kaya akan spesies, sebagaimana halnya hutan pegunungan. Ekosistem hutan pegunungan yang mendominasi kawasan ini menunjukkan pentingnya kawasan ini sebagai daerah tangkapan air yang sangat penting untuk melestarikan kekayaan biodiversitas dan untuk mendukung kehidupan masyarakat di dalam dan di sekitar kawasan.

Ketiga, kawasan ini mengandung fenomena alam yang luar biasa serta kawasan dengan pemandangan yang indah. Di Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) terdapat pegunungan Blang, fenomena alam yang luar biasa unik di daerah Sumatera Utara. Karakteristik Pegunungan Blang ditandai dengan adanya daerah yang agak datar dan agak luas dengan vegetasi pendek di bagian puncak komplek pegunungan yang lebih besar di Tanah Gayo. Sementara itu di Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) terdapat Danau gunung Tujuh (1.996 m dpl), danau tertinggi di Asia Tenggara. Danau ini dikelilingi oleh 7 gunung dan menjadi salah satu obyek wisata utama di Taman Nasional. TNKS juga memiliki gunung api, danau alam, air terjun, gua alam, juga beberapa kawasan yang penting untuk habitat satwa.

Keempat, kawasan ini memiliki berbagai jenis habitat alami yang penting, membentang dari pantai, dataran rendah, bukit, sub-montana, rawa gambut, hutan montana sampai alpin, untuk pelestarian in situ berbagai jenis mahkluk hidup, termasuk jenis yang terancam punah yang punya nilai penting bagi ilmu pengetahuan dan konservasi. Spesies itu termasuk Harimau Sumatera Panthera tigris sumatrae (CR), Badak Sumatera Dicerorhinus sumatrensis (CR), Orang Utan Sumatera Pongo abelii (CR), dan Kelinci Sumatera Nesolagus netscheri (CR). Spesies burung seperti Sikatan Aceh Cyornis ruckii (CR), Sumatran ground cukcoo Carpococcyx viridis (CR), Bangau storm, dan Mentok rimba Cairina scutulata (EN).

Nominasi ketiga Taman Nasional untuk menjadi Kawasan Warisan Hutan Tropis Sumatera (TRHS) searah dengan hasil keputusan dalam dialog World Heritage Forest yang diadakan di Berastagi, Indonesia pada bulan Desember 1998. Dialog tersebut disponsori oleh Menteri Kehutanan Indonesia, CIFOR, dan World Heritage center, dihadiri juga oleh banyak organisasi termasuki LSM besar seperti WWF, CI, TNC, FFI, juga IUCN, mereka mendukung pelaksanaan prinsip Konvensi World Heritage untuk melindungi suatu kelompok kawasan (cluster) daripada suatu area yang terpisah-pisah. Nominasi TNGL, TNKS dan TNBBS sebagai suatu cluster adalah salah satu rekomendasi untuk nominasi World Heritage di masa yang akan datang yang dihasilkan dari pertemuan Berastagi tersebut.

Sumber : Nomination document for the Natural World Heritage Site submitted by the Government of Indonesia to the World Heritage Committee.