Senin, 07 April 2008

Bioreactor untuk Mengurangi Emisi Gas Batubara di Pembangkit Tenaga Listrik


oleh : Novi Yanti Sari - FKUPH

GS Cleantech telah memanfaatkan bioreactor yang telah dipatenkan para ilmuwan dari Ohio Coal Research Centre di Universitas Ohio, AS. Bioreactor perusahaan itu memanfaatkan cermin parabola untuk "mengalirkan" cahaya matahari melalui kabel optik ke tempat kumpulan Algae yang disimpan dalam pipa pengeluaran gas asal dari batu bara. Pada proses fotosintesis Algae itu gas CO2 yang dihasilkan diserap dan diubah menjadi gas O2. Diperkirakan melalui cara itu hampir sekitar 75% gas CO2 yang dihasilkan pembangkit listrik bertenaga batubara dapat dikurangi.

Sementara itu, reaktor Green Fuel yang merupakan proyek riset MIT di Massachusetts telah berhasil memproduksi 30.000 liter biofuel dari lahan seluas satu hektar serta menghasilkan karbohidrat yang bila difermentasi mampu menghasilkan 9.000 liter etanol.
Indonesia yang memiliki banyak pembangkit tenaga listrik bertenaga batubara sudah selayaknya memanfaatkan teknologi tersebut apalagi Algae mudah berkembang biak di negeri ini.
Dengan adanya teknologi ini gas CO2 dapat dikurangi sehingga efek global warming juga dapat diminimalisas. Teknologi ini sangat bagus apabila dapat diterapkan di Indonesia, mengingat saat ini kota-kota di Indonesia juga sudah menunjukkan suasana yang sangat panas akibat pemanasan global.

Bagaimana pendapat Anda?

Sumber : The Economist.


Tidak ada komentar: